Yeoja, pejalan kaki dengan langkah tertatih
kedua tangannya terasah belati
kemerahan luka bekas irisan cabai saus tiram nampak bersih
gemerlap hehijauan labu kangkung sedikit letih.
Mungkin luapannya tertahan perih,
bersama gelembung-gelembung kuah sambal yang mendidih
Yeoja, menggeliat padat bak seikat belut dalam ranah belia
ditiupinya secangkir nasi kering dengan irisan belulang nila
hingga terbang terbakar lunak gilasan zaman dan mulut manusia pendusta.
Mungkin dentumannya membasah,
bersama leburan hujan yang terasa hangat mencumbu air mata
-Sajak Inspirasi-
Gresik, Agustus 2016
Komentar
Posting Komentar